Sudah lama rasanya tidak niulis di blog ini..bukan karena
tidak pernah nulis, tapi selama ini selain tak punya waktu, ya aku masih punya alternative
tempat cerita. But I miss u my blog..
Waktu memang tak pernah menunggu, tak pernah..tak terasa
umur bertambah, satu persatu sahabat sarjana, engkaupun telah sarjana. Selamat untuk
gelar kesarjanaan yang kutahu engkau tak instan mendapatkannya. Semoga semakin
bermanfaat dan terus mengejar cita-citamu. Akhir-akhir ini kita bagaikan dua
negara yang sedang membangun benteng besar dan tidak jarang aku memulai menembakkan meriam hingga kita berperang.
Tak terhitung lagi berapa kali engkau berkata bahwa perang tidak baik sembari membawa protocol
perdamaian dan meminta melupakan masa lalu yang mungkin jadi penyebab
peperangan ini. anehnya aku menerima protocol itu namun kadang menembakkan
meriam yang seharusnya sudah ada di gudang. Hingga (lagi) engkau meminta agar
hubungan kedua negara ini cukup sudah, alasannya sederhana dan rasional, kedua
negara ini akan terus menerus perang dan tentu saja perang tidak akan membawa
kemaslahatan. Sangat aneh jika kita bersama namun akan terus saling menyakiti. Negara
yang satu sakit karena selalu dicurigai dan tidak dipercaya layaknya pandangan pesimis
dan skeptis para realis terhadap negara, dan sebaliknya negara yang satu tidak
tenang karena selalu mencurigai dan ragu
layaknya para strukturalis amerika latin yang membenci negara Eropa. hingga
alasan untuk mengakhiri hubungan ini cukup terjelaskan.
Tapi kita selalu tersadarkan, apakah memang kita berbeda
negara? haruskah kedua negara ini memutuskan hubungannya? Aku baru sadar bahwa
kita merupakan satu negara. hati kita sudah terintegrasi satu sama lain. Meski kadang
terjadi gerakan separatis dalam negara kita, namun itu hanya riak-riak kecil
untuk lebih memperkuat negara kita. Sekali lagi kita seharusnya saling
menguatkan. Menguatkan dan mempertahankan negara kita yang dibangun dengan rasa
saling peduli, saling menasehati, mengingatkan, mengajar dan belajar, dan tentu
dengan pondasi cinta dan kasih sayang dan juga tujuan masa depan yang cerah. Negara
kita tidak berisi birokrasi yang rumit, pengadilan yang menyeramkan, atau
ketahanan yang lemah.
Aku minta maaf selama ini membuatmu tidak nyaman dan terus
saja berkaca dari ‘spion’ dan kadang melupakan ternyata yang kucari dan
kubutuhkan masih dan terus kubonceng
duduk dan memelukku. Seharusnya aku melihat kedepan dan tak pernah takut engku
akan pergi. Sebab kita tak akan kemana-mana kita memiliki negara kita yang
sungguh….damai dan kuat.
“Stay Together”…
Keep fighting…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar