Maaf Anda Tersesat!

Coba lagi. Jangan menyerah!

Sabtu, 05 Maret 2011

untuk dia...

selamat atas menunaikannya sunnah Rasul, yakni menikah...
mungkin kata ini yang dapat ku ucapkan. rasa terharu dan bahagia kurasakan begitu mengalir tidak deras. seseorang yang telah memberikan goresan makna dalam hidupku. seseorang yang selalu mengatakan "terima kasih banyak"..semoga menjadi keluarga Sakinah,Mawaddah,Wa Rahma kak. amin..!. rasa iri pasti ada..mungkin hanya persoalan start saja.hehehehhe, sehingga waktu yang akan datang mungkin aku yang duduk di pelaminan (ngeek).. rasa takut saat memikirkan hal yang sangat indah ini selalu menghantuiku, "akankah aku diterima di keluargamu?,akankah engkau menungguku saat aku harus telat selesai kuliah karena belajar berjalan sendiri? akankah engkau tetap menemaniku saat apa yang aku berikan tidak cukup? akankah engkau menungguku sampai kita mendapati sesuatu yang pasti?akankah engkau berani berkata TIDAK saat ada yang mengajakmu makan sesuatu yang mewah dibandingkan tawaranku yang hanya menyajikan makanan sederhana yang tulus?akankah engkau siap saat upahku terlambat datang?akankah engkau tetap ingin berjalan kaki bersamaku saat orang-orang berkendara mobil yang tidak tahu apa makna mobil yang terjual naik hingga 54 % tahun ini?akankah engkau tetap tidur nyenyak saat kita harus terlelap di rumah kontrakan?dan akankah engkau mengiyakan saat aku datang membawa orangtuaku untuk bertemu orangtuamu?"....
terlalu banyak "akankah" yang ada di kepalaku.....maafkan aku yang terlalu takut dengan perempatan yang ada di depanku. aku terlalu pesimis melihat ke depan, itulah mengapa aku tak beranjak sejengkalpun karena pesimisme ini. tapi pasti perempatan itu akan aku temui karena roda kendaraan hidup akan terus berjalan kecuali ada kehehndakNya yang lain.dan pada saat perempatan itu telah kutemui aku akan berjalan bergandengan denganmu memakai pakaian adat pernikahan dan di tasku telah ada bekal untuk menjaga ikatan ini."jangan terlalu banyak konsep, Lakukan dong" itulah katat2mu..(tersinggungku..heheheheheh), terima kasih telah menyadarkanku untuk lebih banyak berbuat dibandingkan berbicara,.terima kasih telah membuka mataku bahwa roda ini terus berjalan.. mari berdoa di subuh, petang, dan setiap waktu kepadaNya dan semoga kita dipertemukan dalam ikatan suci ini.. amin. mungkin terlalu cepat ku tulis ini, tapi ketika buah hati kita telah mampu membaca dan berbicara, dia akan mengatakan "terimakasih mam, telah menyadarkan ayah"ckckckckkckckckckcfufufufufu.....