Pagi-pagi buta di depan kompleks
beberapa tukang becak sedang menanti penumpang dengan semangat yang terlintas
di wajahnya. Pegi-pagi buta itu beberapa orang dengan pakaian yang sama
bertuliskan nama sebuah perusahaan tengah membersihkan koridor-koridor kampus. Pagi-pagi
buta beberapa pedagang kaki lima dengan senyuman menyapa orang-orang yang
lewat. Pagi-pagi buta para petani mulai membungkus bekalnya dan berjalan ke
sawahnya yang terasa semakin sempit. Pagi-pagi buta para anak kos yang mungkin
sengaja lupa makan malam telah menyiapkan dirinya demi menempuh pendidikan yang
cukup sulit diakses. Siang hingga sore para buruh, pedagang kaki lima,
mahasiswa, tukang becak, dan petani dibawah terik matahari terus berjuang demi
apa yang mereka cita-citakan. Sedangkan kita?....pagi-pagi buta kita masih
terlelap karena pesta menikmati dunia sedang baik-baik saja. Pagi-pagi buta
kita mungkin masih larut dalam lembutnya bantal guling yang merupakan hasil
kerja keras dari para buruh yang dieksploitasi
di pabrik. Siang hingga sore mungkin kita menikmati hipnotis pusat
pembelanjaan dan alienasi terhadap kondisi sosial.
Malam harinya kita mungkin kembali
dengan merayakan seolah-olah dunia sedang baik-baik saja. Malam hari mungkin
kita sibuk dengan dunia artifisial dan mengutamakan dunia kedua dibandingkan
bertatap muka secara langsung. Dan sebelum tertidur, mulut kita tidak dapat
lagi mengunyah makanan karena perut ini telah buncit tanpa memerdulikan
berjuta-juta perut yang belum terisi
malam itu. Di malam yang sama, pedagang kaki lima semakin sulit menutup matanya
karena mesti terbangun untuk memastikan bahwa tempat dagangannya tidak rata
dengan tanah. Di malam yang sama petani harus berfikir keras agar esok hari
saat memanen padi tidak salah langkah dan tertembak oleh tentara yang menjaga
sawah milik korporasi. Malam itu para
buruh mungkin tidur nyenyak dan berharap tidak terbangun karena kelelahan
setelah lebih dari 12 jam bekerja dan tetap terlelap dalam indahnya mimpi. Mereka
(pedagang kaki lima, buruh, tukang becak, petani). Apakah mereka sendiri? TIDAK….you’ll
never walk alone…ada KITA…perjuangan dan perubahan memang tidak dilakukan dalam
beberapa tahun, bulan, minggu, atau hari..tetapi perjuangan dan perubahan
seharusnya dilakukan setiap waktu..mulai dari diri kita untuk banyak
orang..karena kalau tidak, padagang kaki lima tidak pernah nyenyak tidurnya,
petani akan mempertaruhkan nyawanya demi menanam padi, buruh tidak akan
memiliki waktu untuk keluarga dan dirinya sendiri, dan jika kita tidak berubah
dan berjuang kita akan semakin melupakan dunia yang semakin sekarat. Dan ADVOKASI
adalah jawaban dari ketimpangan dunia ini….