Maaf Anda Tersesat!

Coba lagi. Jangan menyerah!

Senin, 26 Agustus 2013

Negara Kita!

Sudah lama rasanya tidak niulis di blog ini..bukan karena tidak pernah nulis, tapi selama ini selain tak punya waktu, ya aku masih punya alternative tempat cerita. But I miss u my blog..
Waktu memang tak pernah menunggu, tak pernah..tak terasa umur bertambah, satu persatu sahabat sarjana, engkaupun telah sarjana. Selamat untuk gelar kesarjanaan yang kutahu engkau tak instan mendapatkannya. Semoga semakin bermanfaat dan terus mengejar cita-citamu. Akhir-akhir ini kita bagaikan dua negara yang sedang membangun benteng besar dan tidak jarang  aku memulai menembakkan meriam hingga kita berperang.
Tak terhitung lagi berapa kali engkau berkata bahwa perang tidak baik sembari membawa protocol perdamaian dan meminta melupakan masa lalu yang mungkin jadi penyebab peperangan ini. anehnya aku menerima protocol itu namun kadang menembakkan meriam yang seharusnya sudah ada di gudang. Hingga (lagi) engkau meminta agar hubungan kedua negara ini cukup sudah, alasannya sederhana dan rasional, kedua negara ini akan terus menerus perang dan tentu saja perang tidak akan membawa kemaslahatan. Sangat aneh jika kita bersama namun akan terus saling menyakiti. Negara yang satu sakit karena selalu dicurigai dan tidak dipercaya layaknya pandangan pesimis dan skeptis para realis terhadap negara, dan sebaliknya negara yang satu tidak tenang karena  selalu mencurigai dan ragu layaknya para strukturalis amerika latin yang membenci negara Eropa. hingga alasan untuk mengakhiri hubungan ini cukup terjelaskan.
Tapi kita selalu tersadarkan, apakah memang kita berbeda negara? haruskah kedua negara ini memutuskan hubungannya? Aku baru sadar bahwa kita merupakan satu negara. hati kita sudah terintegrasi satu sama lain. Meski kadang terjadi gerakan separatis dalam negara kita, namun itu hanya riak-riak kecil untuk lebih memperkuat negara kita. Sekali lagi kita seharusnya saling menguatkan. Menguatkan dan mempertahankan negara kita yang dibangun dengan rasa saling peduli, saling menasehati, mengingatkan, mengajar dan belajar, dan tentu dengan pondasi cinta dan kasih sayang dan juga tujuan masa depan yang cerah. Negara kita tidak berisi birokrasi yang rumit, pengadilan yang menyeramkan, atau ketahanan yang lemah.
Aku minta maaf selama ini membuatmu tidak nyaman dan terus saja berkaca dari ‘spion’ dan kadang melupakan ternyata yang kucari dan kubutuhkan masih dan terus kubonceng duduk dan memelukku. Seharusnya aku melihat kedepan dan tak pernah takut engku akan pergi. Sebab kita tak akan kemana-mana kita memiliki negara kita yang sungguh….damai dan kuat.
“Stay Together”…
Keep fighting…