Maaf Anda Tersesat!

Coba lagi. Jangan menyerah!

Jumat, 25 Februari 2011

Tidurlah....

malam ini aku tak pulang... itulah kalimat yang terucap di bibirku yang dipertegas dengan pesan yang ku kirim melalui satelite pengawasku. malam ini ada yang harus kuselesaikan. sesuatu yang sederhana tetapi sarat akan makna, yakni membuat pataka dan spanduk. setelah dua minggu yang lalu hanya bisa terpaku dalam perseginya kamar dengan jadwal makan bubur yang terngiang terus, akhirnya aku bisa kembali menikmati hari-hariku dalam dunia yang singkat dan dipenuhi dengan proses belajar. begitulah prolog goresan ini. sudah seminggu ini aku kembali ke rumah ketika arah jarum jam telah melewati pukul 24.00. tidak ada yang berbeda, dari dulu pun begitu. saat aku pulang, gembok pagar telah siap di depan pintu, menandakan akulah yang ditunggu untuk membuat rumah batu beserta isinya ini merasa aman. setelah membuat segalanya merasa aman, seperti biasa kutemukan sosok yang telah menugguku meski sosok itu berspekulasi sedang bercengkrama dengan layar persegi yang selama ini membentuk opini masyarakat dan membuat kita bodoh. ku tahu dia berspekulasi, karena setetalah aku masuk dalam kamar persegi, dia akhirnya mematikan layar persegi dan beranjak mamanjakan mimpi dalam malam yang tinggal 1/3 karena kutahu esok pagi-pagi buta dia harus bangun dan menunaikan kewajibannya. begitulah malam-malam ku, terjadi layaknya skenario yang sudah ku tulis. rasa amarah sering muncul saat mengetahui dia belum terbaring ketika aku masih memaknai hidup di dunia singkat ini. kata-kata Ah!! sering terlontar di bibirku. aku sering menjelaskan hal ini, namun dia tetap belum bisa memejamkan mata dengan tenang saat mengetahui aku belum tiba. malam ini, sebelum beranjak, ku titipkan pesan padanya...
tidurlah...tidurlah...Mam, jangan menungguku....
terima kasih telah mengabdikan hidup untuk memperhatikanku..

tulisan ini di dedikasikan untuk seseorang yang mengijinkanku hidup di tubuhnya selama 9 bulan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar